Annyeong^^
Author yang paling sarap is back’-‘)/
Kali ini gue bawa fiksi yang paling
lain dari beberapa fiksi gue sebelumnya. Awalnya ini fiksi mau gue buat comedy,
tapi gak tau kenapa pas di pertengahan tiba-tiba aja jadi action-___-“ Kenapa
judulnya “Power of Love”?! Yapp.. kekuatan cinta. Tapi bukan antara namja dan
yeoja. Ini kekuatan cinta di dalam sebuah keluarga. Antara ayah, ibu, kakak,
dan adik.
Mungkin akan banyak typo di mana-mana.
Mianhamnida..^^
Oke! Happy reading juseyo^^
Seorang yeoja masuk ke kamar seorang
namja, membuka gorden jendela kamar itu sehingga sinar matahari menembus dari
kaca. Belum juga terbangun, akhirnya yeoja itu mengguncang bahu, memukul namja
itu dengan guling namun namja itu tidak juga bangun.
“Hyung!!!!
Ironaaaa!!!! Aigooo... Kau ini kuda atau kerbau sih?!” oceh yeoja itu penuh
emosi.
“Berisik
Ara-yaa!!!” pekik namja itu memanggil nama adik perempuannya.
“Yakk!!!!
HYUNSOO HYUNGGGG!!!!” kali ini teriakan yeoja itu menggelegar cetarrr membahana
badaaii. *ini kenapa jadi tante-tante coba’-‘?)*
“Ara-yaa...
Aku lelah, letih, lesu karena lembur mengerjakan tugas ku. Bisakah kau
membangunkanku dengan lebih lembut supaya aku lebih semangat untuk bangun?!
Mengertilah ara-yaa” jelas namja yang dipanggil Hyunsoo ini.
“Nde
nde arraseo... ekheemm.. Hyunsoo hyung, ahh ani! Hyunsoo oppa.. irona.. kau
tidak takut terlambat sekolah.. mandi dan turun EOMMA SUDAH SIAPKAN SARAPAN
UNTUK KITA!!” tiba-tiba Ara menaikkan volume suaranya.
“ARRRGGGHHHH!!!!
Arraseo!! Arraseo!!! Aku bangun!!” pekik Hyunsoo lalu bangkit dari kasurnya.
“Dasar kau yeodongsaeng menyebalkan!! Makhluk aneh!! Monyet sarap!! Eohh kenapa
si Hyukjae bisa suka dengan adikku ini!!” oceh Hyunsoo sendiri sambil berjalan
menuju kamar mandi.
“Hyung!!!
KAU BILANG APA BARUSAN????!!!!” pekik Ara yang sedikit mendengar ocehan tak
jelas Hyunsoo.
“Aniyaa...
Tiba-tiba saja perutku mules..” Hyunsoo segera masuk dan mngunci pintu kamar
mandi.
“Eohhh!!
Awas saja kau Kuda lumping!!!!” Teriak Ara menghentakkan kakinya sambil
menunjuk-nunjuk Hyunsoo yang sudah menghilang dari hadapannya.
Ara menuruni tangga dan mengambil
tempat di kursi makan yang disana sudah duduk kedua appanya(?). Eomma dan kedua
eonnienya sibuk mundar-mandir mempersiapkan sarapan pagi mereka.
“Ara~yaaa...
bantu kami!” omel seorang eonnienya, Minri.
“shireo!
Kau, Eomma dan Seulra eonnie sudah bertiga, tenaga kalian sudah cukup untuk
mempersiapkan semuanya. Dan aku?! Aku sendirian membangunkan si jerapah dan si
kuda itu. Eohh.. mana si kuda itu sangat susah di bangunkan!” Oceh Ara yang
baru selesai meneguk segelas air putih.
“suara
mu itu sudah lebih dari cukup untuk membantu kami membangunkan kedua namja itu,
Ara~yaa.. Kalau kau tidak ingin membantu, yasudah itu tidak menjadi masalah.”
Sahut eomma mereka.
“Ne
eomma..”
“Ara~yaa..
bagaimana pun juga Hyunsoo itu oppa mu..” sambung Hoya salah satu(?) appa
mereka.
“Arraseo
appa..”
“eohhh..
beginilah kalau makhluk paling rusuh di rumah ini sudah bertengkar” kali ini
Seulra angkat bicara sambil membawa mangkuk berisi bubur kehadapan Hoya dan
Ryeowook.
“Gomawo
chagiyaa” kata Ryeowook pada Seulra yang dibalas senyum khasnya.
“Jieun~aahh..
tolong buatkan aku dan Ryeong coffee ne..” pinta Hoya sedikit berteriak.
“Ndee...
cakkamman” sahut Jieun yang berteriak ddari dapur.
Jieun membawa coffee kesukaan kedua
nampyonnya dan duduk didepan Hoya, Minri dan Seulra juga sudah duduk
bersebelahan disamping eomma mereka. Kyuhae dan Hyunsoo turun dari tangga,
Kyuhae mengambil posisi diantara Hoya dan Ara, Hyunsoo duduk di sebelah Seul
Ra. Semua mulai menikmati sarapan mereka masing-masing. Minri membuka topik
pembicaraan di sana.
“Hyunsoo
aku sering melihat timeline mu, kau sedang dekat dengan seorang yeoja yaa?!
Siapa dia? Apakah dia cantik? Dia orang mana saeng?” tanya Minri penuh
antusias.
“Ahhh
noona, dia hanya teman ku. Mana mungkin seorang Hyunsoo berpacaran” Hyunsoo
mencoba menjawab.
“Aku
pegang kata-kata mu hyung.. hihihi..” Goda Ara.
“Nde..
aku jamin itu!” tegas Hyunsoo yakin.
“sudah
sudah! kalian jangan betekak!(bahasa apa ini’-‘?) Cepat kalian habiskan sarapan
kalian atau kalian appa tinggal!” ancam wookie yang baru saja meminum seteguk
air putih dan siap-siap meninggalkan ruang makan dan kemudian di susul Hoya.
“Wookie
appa kami ikut appa!” pekik Minri dan Seulra.
“Hoya
appa aku ikut appa” kata Kyuhae menyusul Hoya.
“Nado Hoya appa” sambung Ara menghabiskan susunya.
“Nado Hoya appa” sambung Ara menghabiskan susunya.
“Eomma,
beri Hyunsoo saran untuk menumpang sama siapa..” Hyunsoo mulai kebingungan
memilih siapa yang akan dia mintai tumpangan
“Sudah
kau jalan kaki atau naik sepeda saja..” jawab Jieun sambil menahan tawa
membereskan meja makan mereka.
“Ahhh... Na kalkae!” Hyunsoo mulai streess dan memilih
pergi.
Di teras semua mau memasuki mobil,
tapi Hyunsoo datang dan menghentikan mereka. Seulra yang sudah sempat separuh
badannya masuk ke dalam mobil langsung marah pada Hyunsoo.
“Yakkkk!!!!
Hyunsoo!!! Ada apa lagi sih?!” omel Seulra dan yang lainnya mengangguk.
“Nde
hyung ada apa?!” Kyuhae menanyakan hal yang sama.
“Minri
noona dan saengdeul ku yang kyeopta..” kata Hyunsoo dan Ara memasang emot(?)
seperti orang ingin muntah. “Kita berlima kan satu sekolah, kenapa kita tidak
menumpang di satu mobil appa yang arahnya sama. Kalau kita menumpang mobil Hoya
appa, kasihan appa dia akan putar arah lagi. Lebih baik kita semua di mobil
Wookie appa saja” jelas Hyunsoo dengan gaya seperti profesor.
“ahhh...
Hyunsoo benar! Bisa-bisa appa
terlambat.. Hyung antarkan anak-anak ne..” kata Hoya.
“Arraseo...
Kajja chagi~yaa..” ajak Wookie.
Sampainya di sekolah semua mata
tertuju pada lima makhluk ini. Minri, Hyunsoo, Seulra, Kyuhae, dan Ara berjalan
sejajar. Para yeoja sibuk berteriak memanggil nama Hyunsoo dan Kyuhae, dan
mereka berdua membalas dengan senyuman ramah. Para Namja menggoda Minri, Seulra
dan Ara, mereka juga membalas dengan senyuman. Tapi Ara malah sibuk menganggukkan
kepala menikmati alunan musik yang dia dengar dari earphonenya. Minri, Hyunsoo,
dan Seulra berbelok ke arah kelas mereka. Yaa mereka bertiga sekelas, cukup
aneh kakak dan adik berbeda usia sekelas. Begitu juga Kyuhae dan Ara, apalagi
mereka berdua sebangku. Walaupun gitu, mereka tetap berusaha mengerjakan tugas
sekolah sendiri-sendiri, hanya sesekali mereka saling meminta bantuan.
-skip-
*kkkkrrrrriiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnngggggggg*
bel istirahat berbunyi.
“Oppa..
kajja kita ke kantin!” ajak Ara pada Kyuhae. Tidak heran, walaupun Ara memiliki
dua oppa, tapi dia hanya memanggil oppa pada Kyuhae.
“Ndee
kajja!”
Mereka berdua berjalan menuju kantin.
Di sana juga sudah ada Minri, Hyunsoo dan Seulra. Mereka langsung duduk di
bangku kosong di antara Hyunsoo dan Seulra.
“Kau
tidak pesan makanan saeng?!” tawar Seulra
“Ahh,
aniya eonnie. Aku sudah kenyang, aku ingin Orange Juice saja..” jawab Ara.
“Bagaimana
dengan mu?!” tawar Seulra pada Kyuhae.
“Nado
noona. Bubur eomma tadi sangat enak, tak sadar aku makan sangat banyak..” jawab
Kyuhae.
“Arraseo..”
“ahh
ne.. Besok kan kita mulai libur, kita
ajak appa sama eomma liburan ke rumah Kim. Halboji yuk saeng?! Aku rindu
halmoni..” usul Minri.
“Nde!!
Sudah lama kita tidak pergi ke desa!” sahut Seulra antusias.
“Nado!!!”
Sahut Ara, Kyuhae, dan Hyunsoo tak kalah heboh.
“Okay!
Nanti malam saat kita kumpul di ruang tv kita bilang ke eomma dan appa.”
Sambung Minri.
-skip-
“Ara-yaa..
kau saja yang bilang ke eomma sama appa. Kau tahu kan wookie appa kalau marah
gimana?! Bisa-bisa bulu keteknya terbang-terbang.” kata Hyunsoo.
“Hyung,
kau namja tertua disini. Haruskah aku yang melakukannya?! Aku kan magnae di
sini!” tolak Ara dan melanjutkan aktivitas bersama laptop kesayangannya.
“Ayolaah
saeng.. Diantara kita kau yang paling berani sama Wookie appa. Dan hanya padamu
Wookie appa tidak mau marah.” Kali ini Minri angkat bicara dengan gaya memelas.
Satu persatu Ara melihat wajah saudara-saudaranya.
“Tapi
kenapa harus aku?! Appa tidak akan marah, percayalah! Kita kan hanya
mengajaknya ke rumah Kim. Halboji” Ara terus menolak.
“Ayolah
saeng.. Kalau kau berhasil aku akan membantu memanjat pagar belakang sekolah..”
Kali ini Seulra yang mencoba membujuk dongsaengnya ini dengan menawarkan
jasanya untuk membantu Ara bolos saat hari jumat.
“Tidak
perlu eonnie.. Kau lupa aku ini siapa?!” Tolak Ara, Yeoja ini memang keras
kepala. Akhirnya keempat makhluk tadi meninggalkan Ara. Mereka berempat
mengadakan rapat dadakan di perpustakaan mereka.
“Ahhh..
ottokhae?! Eohh! Dasar monyeettt!!!! Selalu saja begitu!” oceh Minri sambil
menghempaskan dirinya di sofa.
“Ahh!
Kyuhae! Kau belum ada usaha membujuk Ara!! Kau sebagai oppanya jangan diam
saja!!” omel Hyunsoo, Seulra dan Minri pun mengangguk.
“Hyung,
Minri noona, dan Seulra noona, yang Ara bilang itu benar. Wookie appa tak
mungkin marah, kita kan mengajaknya berlibur ke rumah Kim. Halboji jadi mana
mungkin dia marah.” Sahut Kyuhae. “Lebih baik kita coba sendiri saja, jika Appa
tidak mau baru kita minta bantuan Ara..” sambungnya lagi.
“Keure!
Kajja!!” Kata Seulra dan yang lainnya menyusul langkah Seulra.
Saat mereka berempat datang, ternyata
Ara sudah duduk dengan eomma dan kedua appa mereka. Melihat kedatangan mereka
Ara mengeluarkan senyum yang aneh. Memang gadis ini aneh!. Dan yang lebih
anehnya Wookie juga cengengesan. Memang makhluk-makhluk yang aneh!
“Appa
sudah tau semuanya. Kalian ingin liburan ke rumah halboji kalian kan?! Jja!
Besok pagi kita semua berangkat!” kata Ryeowook. Bukannya senang tapi Minri,
Hyunsoo, Seulra, dan Kyuhae malah heran.
“Secepat
itukah appa?!” kata Hyunsoo melirik Ara.
“Wae?!
Bukan kah besok kalian sudah libur?” kata wooke.
“Ahh
ne appa.. Gomawoyo appa!!” Kata Minri mengalihkan pembicaraan walaupun
sebenarnya mereka masih bingung. Ara memasang wajah cool saat mereka berempat
meilhat ke arahnya.
-skip-
Jam menunjukkan pukul 23:40, Hoya ke
balkon kamarnya, dia melihat Ara duduk di ayunan pinggir kolam renang. Yeoja
ini masih berkutat dengan laptopnya. Anehnya dia malah tertawa sendiri. Karna
tak ingin terjadi sesuatu kepada anaknya ini, Hoya datang sambil membawakan
selimut.
“Eoh!
Appa!!” Sapa Ara yang tubuhnya sedang di selimuti Hoya.
“Sedang
apa kau? Kenapa jam segini belum tidur?” tanya Hoya memperhatikan layar laptop
Ara.
“Look!!
They were still blue.. ahahaha” Kata Ara memperlihatkan foto-foto saat dia dan
saudaranya masih balita.
“Sekarang
mereka tumbuh lebih dari baik.” Sahut Hoya.
“Ne
appa. Gomawo sudah membesarkan kami. Look! Minri dan Seulra eon, dari kecil
mereka sudah terlihat pandai berpose di depan camera. Pantas saja mereka selalu
kebanjiran tawaran menjadi model. Hyunsoo hyung, dari tadi aku hanya melihat
dia mengikuti gaya Minri dan Seulra eonnie. Kyuhae oppa, dia hanya duduk di
sebelah appa dan sesekali dia dengan eomma. Sedangkan wookie appa sepertinya
yang mengambil foto-foto ini.” Jelas Ara mencoba menelusuri foto-foto lama itu,
dan terus menekan tombol panah di laptopnya.
“Wait!
Ini video saat kau menari kan?! Ayo buka appa mau lihat!” Goda Hoya, dan
langsung menekan tombol Enter.
“Ahhh
appa!!! Ini sangat memalukan!!! Don’t watch it!” Ara berusaha menutup layar
laptopnya. Tapi Hoya memegang laptop Ara. Karna takut laptopnya jatuh Ara
membiarkan saja appanya melihat itu.
“Aigooo...
Chagiyaa! Kyeopta!! Ahahaha..” Kalimat yang terus di ucapkan Hoya melihat video
Ara menyanyi dan menarikan Gom Se Mari.
“Appa
kembalikan laptop ku!!!!” Kata Ara yang sebenarnya juga menahan tawanya melihat
video itu.
“Appa
akan kembalikan kalau kau mau menarikannya lagi! Otthe?” Kata Hoya.
“Appaaa!!!!”
Ara memelas.
“Ayolahh..
lagi pula tidak ada orang disini!”
“Arraseo!!”
Ara berdiri dan kemudian mulai bernyanyi sambil menari.
“Gom se ma-ri-ga
“Gom se ma-ri-ga
han chi-be-yi-so
appa gom
eomma gom
aegy gom
appa gommun tung-tung-hae
eomma gommun nal-shin-hae
ae-gi gommun na bul-gwi-yo-wo
hishuk hishuk cha-rhan-da...”
“Hanbonman!!!”
Kata Hoya sambil menahan tawanya melihat Ara dengan polosnya menarikan lagu
anak-anak ini.
“Appa!!!!”
Ara menghentakan kakinya.
“Jjja!!!!
Gom se ma-ri-ga.. han chi-be-yi-so..” Hoya
juga berdiri dan ikut bernyanyi sambil menari. Melihat itu Ara tertawa dan juga
menari lebih semangat.
Sangat jarang melihat pemandangan
seperti ini. Padahal saat ini sudah jam 1 malam. Ternyata Hyunsoo juga terbangun.
Ntah karena dia tidak bisa tidur atau dia terbangun karena mendengar suara
berisik Ara dan appa mereka.
“Yakk!!!
Kenapa kalian tidak mengajak ku kalau kalian sedang senam(?) malam?!” Kata
Hyunsoo yang sedang berlari di pinggir kolam menuju arah mereka.
Mereka bertiga menari dengan semangat
sambil menyanyi. Menggoyangkan pinggul ke kanan dan ke kiri, berputar-putar,
bergaya sesuka mereka. Karna asiknya mereka tidak sadar kalau Minri, Seulra,
Wookie, dan Jieun juga melihat mereka dari jendela kamar masing-masing. Mereka
semua yang melihat pemandangan itu tertawa tapi meneteskan air mata. Apa mereka
terharu?! Hmmm.. betapa mengharukannya pemandanga malam ini. Keluarga yang aneh
ternyata bisa menjadi keluarga yang sangat bahagia. Kenangan masa lalu yang indah
ternyata bisa menjadi pengikat kebersamaan. Kenangan yang buruk bisa menjadi
penguat dari terpaan angin. Kenangan masa lalu adalah kuncinya.
-skip-
“Kajja!!!!”
Teriak Wookie dan Hoya yang bersemangat sambil memasukkan barang-barang ke bagasi
mobil khusus di keluarga ini.
Minri, Hyunsoo, Seulra, dan Kyuhae
keluar rumah dan heboh mebawa tas ransel mereka masing-masing. Di kamarnya Ara
sibuk memasukkan barang-barang penting di tasnya.
“Laptop,
charge laptop, charge handphone, snack, ahh obat luka! Daripada saat kami
bermain nanti tidak ada persediaan bisa bahaya..” ocehnya sendiri. Setelah
mengancing tasnya Ara pun keluar.
“Ara-yaa..
Palli!!” teriak Hyunsoo dan yang lainnya karena mereka sudah di dalam mobil.
Hanya tingga Ara yang belum masuk.
“Ahh
ne!!! OMO!! Camdi!!! Apa kalian sudah membawanya?!” Tanya Ara panik.
“Ahh..
Camdi!! Camdi!!” Semua orang di mobil heboh.
“Ara-yaa.. Appa lupa membawanya!” Teriak Wookie dari
kursi pengemudi.
“Nado!!!”
sahut yang lainnya serentak.
“Ahh
ne!! Cakkamman!!” Ara berlari membuka pintu rumah dan masuk. Begitu keluar dia
langsung membawa 3 Camdi milik mereka. Mengunci pintu dan masuk ke mobil.
“Igo
Wookie appa. Igo eomma. Dan ini punyaku!” Kata Ara sambil memberikan Camdi
ketangan pemiliknya masing-masing.
“Ara-yaa!
Camdi ku mana?!” Kata Kyuhae.
“Kalian
berempat tidak usah merepotkan diri kalian sendiri. Urusan photografer biar aku
saja. Kalian cukup berpose saja!” jelas Ara. “Appa kajja!!!!” sambungnya lagi
menyuruh Wookie menjalankan mobil.
“Kajjjaaaa~~!!!!!”
Semuanya bersorak ramai.
Diperjalanan semua sibuk makan bersama
snack yang mereka bawa. Hyunsoo mendongengkan pengalamannya yang membuat mereka
tertawa sampai makanan yang di makan keluar dari hidung. Ketika Wookie memutar
tip mobil itu dengan lagu-lagu Super Junior dan Infinite yang bernada riang,
seketika mobil gaduh.
“Noongamgo
geudael geuryuhyo mamsok geudael chajajjyo nareul balkhyuhjooneun bichi boyuh
yuhngwuhnhan..” Semua bernyanyi
sambil menggoyangkan badan mereka.
-skip-
“Kyaakk!!!!! Akhirnya kita sampai!!”
Teriak Ara yang pertama keluar dari mobil disusul yang lainnya.
“Halbojii!!!!
Halmoni!!!!” Minri dan Seulra langsung berlari ke rumah Halboji mereka yang
sudah menyambut mereka di depan rumah.
“Huaaa...
segar sekali udaranya!! Eomma, sini biar aku bantu.” Ara membawakan tas-tas
berisi baju itu dan meletakkannya di dalam rumah bersama Wookie dan Hoya.
“Sejak
kapan dia seperti itu?! Yakk!! Kyuhae, eomma, apa kalian tadi ada memberinya
makanan beracun?” Cerocos Hyunsoo yang heran melihat Ara membantu mereka
membawa barang.
“Seingat
eomma tadi dia hanya memakan beberapa snack dan minum susu coklat yang eomma
berikan.” Jawab Jieun menelusuri keadaan di perjalanan tadi.
“Kau
seperti tidak mengenal Ara saja hyung.. Kau tahu kan dia aneh?! Jadi harap
maklum.” Sahut Kyuhae meninggalkan mereka membawa koper-koper itu ke dalam
rumah tua tapi masih sangat kokoh itu.
“Halboji..
Halmoni.. Kami sangat merindukan kalian” Kata Minri dan Seulra yang sudah duduk
bersama Halmoni dan Halboji mereka.
“Kami
juga sangat merindukan kalian.” Sahut halmoni memeluk kedua cucunya hangat.
“Halboji..
Dimana Zoolu?!” Tanya Ara yang barusan duduk bersama mereka disana juga sudah
duduk Hoya, Wookie, dan Jieun serta Kyuhae. Sedangka Hyunsoo masih sibuk
menjadi kuli angkut.
“Di
sana.. Dia sekarang sudah sangat besar” Jawab halboji menunjuk kuda peliharaan
mereka.
“Huaaaa...
Dia lebih keren dari Hyunsoo hyung!” gumam Ara dan berlari menghampiri kuda
itu.
“MWO???!!!!
KAU BILANG APA?!” pekik Hyunsoo yang ingin duduk tapi malah menghampiri Ara dan
Zoolu.
“Zoolu
lebih keren dari pada kau, hyung.” Jawab Ara santai dan mengelus-ngelus kuda
itu.
“BAGAIMANA
BISA KAU MEMBANDINGKANKU DENGAN ZOOLU?!” kali ini Hyunsoo emosi.
“KAU
TIDAK PERCAYA?! YAKK!!! SEMUANYA!!! SIAPA YANG LEBIH KEREN? HYUNSOO HYUNG ATAU
ZOOLU?!” Ara berteriak bertanya pada tetua yang sedang duduk di teras yang
teduh itu.
“ZOOLUUUU!!!!!!!”
jawab semuanya serentak.
“IS
NOT FAIR FOR ME!!!” Pekik Hyunsoo.
“YOU
DON’T NEED TO SCEARM AT ME!!!” Ara juga mulai emosi.
“AKU
EMOSI ARA!!!! EMOSI!!!!”
“KALAU
KAU EMOSI KAU TIDAK PERLU MEMBUAT AKU JUGA EMOSI HYUNGG!!!! GAK PAKE OTOT JUGA
ENAK KALI MASSS!!” Sahut Ara tak mau kalah. Terjadi perang disini.
“EE..EEEE...EEEHHHHKKK”
Kali ini Zoolu angkat bicara.
“Mwo?!
Anak kecil tidak udah ikut campur!” Hyunsoo berbicara pada Zoolu. Zoolu
terjatuh dan tak bisa bangkit lagii *ehh- --skip ulang-- Zoolu memilih duduk
dan membiarkan Hyunsoo dan Ara bertengkar.
“Mereka
masih sama seperti anak usia 7 tahun” Kata halmoni.
“Begitulah
omoni, dimana pun akan tetap seperti itu.” Wookie terkekeh melihat anaknya.
“Bagaimana
kalian bertiga?! Apa kalian masih sama?! Seulra apakah kau masih tidak suka
dengan kimchi?” Tanya halboji dan seulra hanya menggeleng pelan.
“Hahaha..
Dan kau Minri?! Apakah kau masih suka mencari fancong *ehh.. maksud ku apakah
kau masih hobi mengoleksi komik?!” kali ini halmoni yang bertanya.
“Aniya..
sekarang aku lebih suka membaca novel” Jawab Minri santai.
“Dan
kau Kyuhae?! Apa kau masih menjadi anak pendiam?” giliran Kyuhae yang di tanya.
“A..”
belum sempat Kyuhae menjawab sudah ada yang menjawabnya.
“Ne
halmoni!! Kyuhae oppa masih pendiam. Tapi dia sangat update di jejaringsosial.
Ya kan hyung?!” Ara dan Hyungsoo yang baru duduk menjawab pertanyaan halmoni.
“Nde
halmoni.. Apalagi sekarang dia sangat anti kalau aku melihat isi tasnya. Aku
curiga, apa jangan-jangan dia punya melon(?) di dalam tasnya?!” Hyunsoo mencoba
menerawang isi tas Kyuhae.
“Sembarangan
kau hyung! Tas ku hanya berisi buku!” bantah Kyuhae tegas.
“Kalau
gitu pinjam kan aku! Sesama namja kau harus saling berbagi!” Goda Hyunsoo
*pletaaakkkk*
Halboji memukul kepala Hyunsoo dengan kipas tradisional di tangannya.
“kalau
berbicara sembarangan saja!” omel Halboji
“Halboji..
teganya kau memukul cucu mu yang paling handsome ini.. Ohhh..” oceh Hyunsoo
dengan gaya sok sedih+galau+rada alay gimanaaa gitu.
“Hyung..
Please deh! Don’t be an alayers.. No amusing you know?!” Kata Ara.
“Enough
is enough!! Kalian kurang kerjaan sekali!” Seulra mencoba menengahi cek-cok
tersebut.
“Aigooo...
lebih baik kalian berlima pergi melihat desa ini.” Titah pun dikeluarkan
halmoni.
“Ne..”
sahut kelima spesies makhluk tersebut sambil beranjak dan membawa tas ransel
masing-masing.
“Jieun
bantu aku menyiapkan makanan!”
“Ne
eomonim.”
Halmoni dan Jieun sibuk menyiapkan
hidangan makan malam. Wookie, Hoya dan Halboji malah asik menikmati teh hijau
sambil berbincang. Sedangkan para anak-anak aneh itu jalan-jalan mengelilingi
desa.
“Minri
eon! Seulra eon! Look at me!” Kata Ara sibuk mengambil gambar. “Hana... Dul..
Set!” *jepreett* “Huaaaa... Nomu yeoppoddaa!” Ara bergumam kagum melihat foto
yang dia ambil.
“Hyunsoo
hyung! Jja!” Hyunsoo menoleh saat Ara memanggilnya. Dia langsung memasang ekspresi
wajah yang cool.
*jepreett*
“OMO!
Hyung, sejak kapan kau bisa memasang wajah seperti ini?!” Tanya Ara yang
terheran melihat selca Hyunsoo.
“Wae?!
Myeotjin?! Are you envy?!” Goda Hyunsoo.
“WHAT??!!
Amit amit makan nasi pake garem hyung gue envy sama lo!” Ara berlalu dari
hadapan Hyunsoo menyusul Kyuhae yang berjalan diluan.
“Eohh..
Jeongmal!” Gumam Hyunsoo memasang muka sinisnya melihat Ara. “Untung saja kau
adikku. Kalau bukan, udah ku makan kau! Cakkamman! Kuda makan monyet?! Rantai
makanan macam apa ini? Eohh.. Yaakk!!! Tunggu aku!!!” Cerocos Hyunsoo dan
menyusul yang lainnya.
“Kyuhae
oppa!! Hana.. Dul.. Set!” Ara memotret Kyuhae. “Nomu kyeopta!” Gumam Ara dan
melanjutkan memotret yang lainnya.
Ara tak lepas dari kameranya,
sesekali dia mengambil selcanya sendiri dan selca bersama yang lainnya.
Foto-foto dengan pose yang natural berhasil dia abadikan. Saat Hyunsoo dan
Seulra jatuh ke lumpur pinggir sawah. Saat Hyunsoo melumuri wajah Minri dan
Kyuhae dengan lumpur. Saat Hyunsoo lari di kejar Minri. Dan saat Ara mengambi
selca yang di balakangnya Minri, Hyunsoo, Seulra dan Kyuhae bergaya ala mereka
sendiri. Penuh lumpur dan tawa, itulah yang terlihat di foto itu.
-skip-
“Kami
pulang!!!” Mereka serentak masuk ke dalam rumah.
“Aigoo..
Kenapa kalian kotor sekali?!” Sambut halmoni.
“Cepat
kalian mandi, eomma dan halmoni sudah siapkan makan malam.” Perintah eomma dan
memenguti tas anak-anaknya yang berserakan di lantai teras.
-skip-
“Huaaa...
kelihatannya enak!” Hyunsoo langsung duduk di depan meja yang sudah penuh
dengan hidangan tradisional. Yaap! Di rumah ini masih sangat tradisional.
Mereka saja makan di teras rumah.
“Seulra!
Coba ini!” Hyunsoo menyupi Seulra kimchi tapi Seulra tidak menyadarinya.
“YAKK!!
IGE MWOYA HYUNSOO?!” Pekik Seulra dengan mulut yang berisi. “Huuueeekkk...”
Seula beranjak dari posisinya dan berlari menuju kamar mandi.
“Kau
jahil sekali Hyunsoo!” Omel Minri memarahi Hyunsoo, saat yang sama Seulra duduk
kembali sambil menatap Hyunsoo sinis.
“Mianhae
Seulra-yaa.. Aku hanya bercanda..” Kata Hyunsoo.
“Tapi
kau keterlaluan Hyunsoo! Aku hampir kehilangan selera makan!” Seulra sepertinya
benar-benar marah dengan kelakuan oppa tak diinginkannya(?) ini.
“Sudah..
Sudah! Aku ingin fokus mau makan! Kalian jangan bertengkar di sini!” Ara mulai
emosi. Karena dia semakin bingung ingin mulai makan apa.
“Ige
chagi-yaa.. cobalah!” Wookie meletakkan potongan bulgogi di nasi Ara.
“Gomawo
appa..” Ara pun memakannya. “Matsidaa!!!” Sambungnya lagi dan suasana kembali
seperti semula walaupun tadi sempat terjadi rebutan cumi antara Kyuhae dan
Hyunsoo.
-skip-
Hari sudah sangat malam, jam menunjukkan sekitar pukul 10. Karna lelah semua orang sudah tidur, kecuali Ara yang masih asik memindahkan foto-foto tadi sore ke laptopnya. Ditemani secangkir susu coklat hangat dan snack kesukaannya dia duduk di teras. Sesekali dia tertawa melihat ekspresi kakak-kakaknya di foto itu.
“Heyy! Sedang apa kau?! Sudah malam begini masih belum tidur. Tidak capek apa?!” Hyunsoo duduk di sebelah Ara, meneguk susu coklat milik Ara sambil melihat layar laptop adiknya itu.
“Aishh... Kau sendiri kenapa belum tidur?! Aku hanya memindahkan foto-foto tadi.. Look! Ini semua sangat lucu..” Ara menunjukkan semua foto tadi sambil membenarkan letak kaca matanya dan sedikit tertawa.
“Arraeo..” Hyunsoo melirik dongsaengnya yang sedang menahan tawanya. Karna dia juga lapar dengan gampangnya dia memakan snack Ara.
“Hyung! Lebih baik kau ambil snack mu sendiri, jangan habiskan snack ku!” Ara begitu sinis melihat Hyunsoo yang tak henti-hentinya mengunyah makanannya.
“Yakk!!! Tenang Ara-yaa.. kami bawa penggantinya..” Terdengar suara Minri yang keluar dari dalam rumah, Seulra dan Kyuhae juga masih terjaga rupanya.
Mereka berlima bergadang bersama. Bercanda tapi menahan tawa mereka karna tak ingin ada yang terbangun karena suara tawa mereka yang menggelegar. Melihat foto-foto mereka yang berhasil diabadikan Ara.
“Eohh.. cakkamman!” Ara sepertinya terkejut dan kembali menekan panah kiri di laptopnya dan melihat foto Minri, Seulra dan Hyunsoo yang sedang perang lupur. “Igo nuguyo?! Kenapa namja ini melihat ke arah kalian berdua eon?!” Tanya Ara penuh selidik melihat foto itu.
“Ahhh... mungkin dia naksir sama kami..” Canda Seulra.
“Aigooo... kali ini aku serius eon! Lihat matanya! Sorotnya ke kalian itu aneh.” Jelas Ara dan yang lainnya memperhatikan foto itu.
“Ara benar.. dia hanya melihat Minri dan Seulra eon.. Cara dia memandang kalian juga sangat aneh. Tidak bisa dibilang dia menyukai kalian. Tidak terlihat sediitpun kalau dia menyukai kalian.” Jelas Kyuhae yang sedang meneliti foto itu.
“Ahh... sudahlaa.. Kita kesini mau berlibur buakan mau jadi detektif! Jja! Ayo tidur! Ara-yaa matikan laptopmu!” Printah Hyunsoo dan beranjak masuk ke dalam rumah.
“Hooaaammm.... Aku sudah ngantuk sekali!” Gumam Minri yang sudah tidak jelas kedengarannya.
“Oppa..” Ara menahan Kyuhae yang sudah berdiri dan ingin masuk. “Aku takut terjadi sesuatu..”Sambung Ara lirih.
TBC'-')/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar